NESABAMEDIA.COM – Krisis 2020 belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala dan dampak yang bisa dirasakan ke semua pasar. Tahun ini tampaknya menjadi titik balik. Anggapan bahwa masalah ini berhasil dilewati, bisa dilihat dari antusiasme para pengguna yang kembali pergi ke toko untuk membeli smartphone baru.
Namun peningkatan kasus baru COVID-19 di beberapa negara Asia dan kekurangan chip yang terus berlanjut, juga terus berdampak negatif pada pasar smartphone.
Pakar dari TrendForce melaporkan bahwa produksi smartphone pada kuartal kedua tahun ini mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan kuartal pertama tahun 2021 sebesar 307 juta unit. Tetapi jika dibandingkan dengan indikator untuk periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan 10%.
Produksi Smartphone Menurun
Produsen perangkat seluler terbesar tetap dimiliki oleh Samsung, yang merilis 58,5 juta smartphone baru antara April dan Juni. Tapi ini 23,5% lebih rendah dari produksi smartphone di kuartal pertama tahun 2021. Penurunan serius ini disebabkan oleh merebaknya virus corona di India dan Vietnam, yang memicu pengurangan dan penangguhan produksi di pabrik-pabrik perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Analis memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2021 Samsung akan mempertahankan kepemimpinannya di pasar smartphone, namun ini tidak akan mudah bagi perusahaan dengan latar belakang persaingan yang semakin ketat, terutama dari perusahaan Cina.
Oppo dan Xiaomi
Kedua pabrikan ini masing-masing tercatat memiliki 49,5 juta smartphone yang dirilis pada kuartal kedua tahun 2021. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan produk yang dikeluarkan oleh sub-merek perusahaan. Jadi, analis di aset Xiaomi termasuk perangkat yang dirilis dengan merek Redmi, POCO, dan Black Shark. Dan untuk Oppo yakni Realme dan OnePlus.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, produksi Oppo telah tumbuh sebesar 80%, dan produksi smartphone Xiaomi telah meroket hingga 70%. Namun jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini, jumlah produksinya sedikit menurun. Faktor pendorongnya adalah keberhasilan keduanya untuk mengambil alih ruang kosong yang ditinggalkan Huawei. Samsung harus bekerja keras untuk menahan gempuran Oppo dan Xiaomi.
iPhone
Sedangkan untuk Apple, rilis iPhone juga mengalami penurunan. Pasalnya, perusahaan berada dalam fase transisi antara perilisan iPhone 12 dan perilisan iPhone 13 yang akan datang. Secara total, 42 juta iPhone diproduksi pada kuartal kedua tahun 2021, yaitu 22% lebih sedikit daripada kuartal pertama tahun ini.Â
Terlepas dari kenyataan bahwa Apple adalah perusahaan yang berwawasan ke depan dan memesan terlebih dahulu komponen dari para pemasok, tidak ada jaminan bahwa wabah COVID-19 di sejumlah negara tidak akan berdampak negatif pada rilis iPhone 13.
Vivo
Di tempat kelima adalah Vivo, dengan 34 juta smartphone yang dirilis dari April hingga Juni 2021. Merebaknya virus corona di India memaksa mereka tidak bisa meraih kinerja yang lebih baik lagi. Pangsa perusahaan harus sedikit menurun pada kuartal ketiga tahun ini, karena menguatnya posisi Samsung dan Apple. Namun demikian, mereka termasuk di antara nama-nama pabrikan yang berhasil mendapatkan keuntungan dari penurunan pangsa Huawei.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: