Nesaba Review: Acer Swift 3 OLED, Flagship Ekonomis dari Acer

Acer menjadi Brand berikutnya yang salah satu produknya akan kami ulas melalui segmen Nesaba Review, mungkin produk yang satu ini telah Anda gunakan mengingat perilisannya sendiri telah dirilis sejak tahun 2019 kemarin. Meskipun begitu, produk Acer yang satu ini masih bisa dikatakan laris manis bahkan setelah 4 tahun jelang perilisannya.

Acer Swift 3 merupakan sebuah laptop dengan harga murah, namun ditenagai dengan GPU dan prosesor yang bisa dikatakan mumpuni. Laptop ini populer di kalangan mahasiswa karena dibungkus dengan desain sederhana namun dengan perangkat keras yang cukup bandel.

Pengembangan yang dilakukan Acer sekali lagi bisa kami acungi jempol, di mana melalui seri Acer Swift 3 ini mereka menghadirkan seri laptop murah namun dengan peningkatan spesifikasi yang cukup mengesankan. Sejauh ini, sejak perilisannya kami menemukan dua perubahan yang cukup signifikan melalui Acer Swift 3, di mana melalui spesifikasi layar dan juga baterai.

Acer Swift 3 telah menggunakan spesifikasi layar yang maju, di mana telah dibekali dengan dukungan jenis OLED, meskipun bisa dikatakan spesifikasi ini standar untuk perangkat seperti Smartphone tetapi untuk kelas laptop Flagship spesifikasi ini sudah bisa dikatakan tinggi dan mampu menampilkan resolusi taja.

Lebih lengkapnya, simak ulasan mendalam dari Acer Swift 3 melalui artikel kali ini yang akan membahas laptop murah dengan spesifikasi yang cukup mengesankan melalui Acer Swift 3.

Layar OLED Acer Swift 3

OLED dalam beberapa tahun ke belakangan ini memang telah menurunkan harga mereka, di mana telah digantikan dengan teknologi layar yang lebih maju dari AMOLED. Namun, jika dihitung sejak perilisannya di tahun 2019 kemarin maka Acer Swift 3 bisa dikatakan maju dengan mengusung spesifikasi layar OLED dengan tambahan dukungan HDR.

Acer Swift 3 hadir dengan dukungan OLED yang memberikan tampilan dengan resolusi yang cukup baik, di mana tak kalah menariknya membanderol harga laptop ini dengan lebih ekonomis. Sebagai laptop Flagship rasanya sudah cukup menghadirkan OLED sebagai spesifikasi layarnya.

Acer memaksimalkan spesifikasi layar dari Acer Swift 3, di mana untuk ketebalannya sendiri hanya berkisar sekitar 0.7 inci dengan berat hingga 3.09 Pounds. Sebagai perbandingan, ini sama halnya dengan berat dan ketebalan layar yang ada di Acer Aspire 5. Untuk ukuran laptop khusus untuk mahasiswa, ketebalan ini masih terasa lebih berbobot karena ditambah dengan ketebalan dari desain bagian bawah laptop.

Namun rasanya cukup wajar, laptop ini dibungkus dengan dimensi hingga 14 inci yang setidaknya mengisi hampir sepe ¼ ruang di tas kita. Selama menggunakan Acer Swift 3 dan membawanya ke mana saja, saya merasa menggunakan model laptop yang sama di tahun 2017 silam.

Layar dari Acer Swift 3 sendiri menggunakan rasio 16:10 yang mampu menampilkan kecerahan layar maksimal hingga 400 nits, cukup terang jika kita menggunakannya di ruangan yang penuh dengan cahaya matahari. Selain itu, resolusi maksimal yang mampu ditampilkan ialah mencapai 2880 x 1800px yang cukup untuk menampilkan kecerahan yang tajam dan detail.

Sayangnya, meskipun dibuat khusus untuk mahasiswa namun Acer Swift 3 sendiri tidak menyediakan fitur Touchscreen untuk mereka mahasiswa yang mengambil jurusan seni untuk kebutuhan gambar, kami tidak menyarankan untuk menggunakan laptop ini.

Ngomong-ngomong untuk kecerahan layarnya, Acer Swift 3 masih lebih baik ketimbang MacBook Air M2.

Keyboard Design

Sebagai mahasiswa, kenyamanan ketika mengetik tentunya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Acer memberikan spesifikasi Keyboard yang cukup baik melalui Acer Swift 3, desainnya memiliki kesan Fairly Rigid namun dengan kesan mengetik Springly Click.

Saya pribadi selaku seseorang yang gemar dengan mengetik menggunakan berbagai macam Keyboard merasa nyaman menggunakan Acer Swift 3, laptop ini memberikan kesan lebih Clicky dan membuat lebih nyaman ketika mengetik dengan lebih cepat, apalagi dengan konfigurasi yang bisa ditingkatkan agar lebih responsif.

Acer Swift 3 menjadi salah satu laptop yang saya sukai ketika mengetik, laptop ini terasa membawa kesan premium yang padahal pasarnya hanya Flagship, Keyboard laptop ini menjadi salah satu Keyboard kesukaan saya selain seri MacBook.

Varian warna dari Acer Swift 3 sendiri menjadi salah satu alasan desain Keyboard menyatu dengan desain laptop secara keseluruhan, laptop ini dibungkus dengan varian warna Silver atau abu-abu, yang mana diikuti dengan warna Trackpad dan Keyboard. Warna ini menyatu dengan warna keseluruhan laptop dan juga tidak menimbulkan kontras warna yang bertabrakan.

Lebih lagi, Acer Swift 3 dibekali dengan dukungan Backlight yang membuat kita nyaman ketika mengetikkan dokumen di ruangan yang minim akan pencahayaan. Backlight di Acer Swift 3 sendiri bisa diatur, namun saya pribadi menyukai pencahayaannya yang lebih Low-Light.

Acer Swift 3 dibekali dengan Fingerprint Sensor yang terdapat di tombol Power On/Off yang mana masih sama seperti model laptop sebelumnya. Nampaknya Samsung Galaxy Book3 juga terinspirasi dari seri Acer Swift, yang mana sama-sama menggunakan dukungan pemindaian sidik jari di lokasi yang sama.

Tetapi, menurut saya pribadi desain dan pilihan warna dari Fingerprint di Acer Swift 3 kurang terlihat karena menggunakan warna yang menyatu dengan Keyboard dan Body Laptop. Seharusnya, Acer menggunakan warna yang sedikit berbeda agar kita bisa menyoroti fitur ini.

Prosesor & Hardware

Acer Swift 3 ditenagai oleh Core i7-12700H dengan dukungan GPU dari Iris Xe, saya menggunakan versi 16GB untuk Ram dan dukungan penyimpanan lokal hingga 1TB SSD. Varian lainnya juga tersedia dengan versi Core i5-12500H yang tentunya dibanderol dengan harga yang lebih murah.

Untuk Anda seorang mahasiswa, menurut saya pribadi menggunakan varian Core i5 akan memberikan performa yang kencang dan cocok untuk pemakaian dengan intensitas rendah hingga sedang, model ini juga dibekali dengan dukungan 8GB RAM yang mana sebagai perbandingan telah mencukupi kebutuhan sistem operasi terbaru dari Windows 11 yaitu Windows 11 22H2 dan masih akan terus berlanjut hingga Windows 11 berakhir.

Namun jika Anda termasuk seseorang yang gemar memainkan beberapa Games berat, maka saya akan menyarankan untuk menggunakan varian Core i7 dengan 16GB RAM. Varian harga yang lebih murah juga tersedia lho, di mana Anda bisa memilih menggunakan 512GB penyimpanan lokal ketimbang 1TB.

Prosesor ini memungkinkan kita untuk dapat menjalankan berbagai macam aplikasi dengan proses Loading yang minim, selain itu saya merasa nyaman menggunakan Chrome dan membuka banyak tab sambil mendengarkan lagu dari layanan YouTube Music atau Spotify.

Anda tidak perlu berharap banyak untuk menggunakan Acer Swift 3 dengan aktivitas yang berat, setelah beberapa jam menjalankan berbagai macam aplikasi berat seperti Games, ada suara yang sedikit lebih besar dan menggangu dari kipas yang bekerja untuk mendinginkan laptop.

Beruntungnya, Acer memberikan fitur Silend Mode yang memungkinkan pengguna untuk bisa membuat suara dari kipas tadi menjadi lebih ringan dan kecil.

(Silend Mode merupakan fitur yang berasal dari Preinstalled Programs selayaknya aplikasi lain seperti Antivirus dan DropBox. Saya pribadi tidak menyarankan untuk menggunakan aplikasi ini karena umumnya akan mempercepat umur laptop).

Untuk dukungan Hardware, sayangnya Acer Swift 3 sangat minim akan dukungan Port, di sini Anda hanya akan menemukan colokan untuk dua dukungan USB-C, HDMI, Headphone Jack, USB-A dan Lock Slot. Sangat minim bukan? Saya harus membeli perangkat pendukung untuk lebih banyak mendapatkan dukungan Port.

Harga Acer Swift 3

Sejak pertama kali dirilis, Acer Swift 3 hadir dengan harga mulai dari $1,199 USD atau setara dengan Rp 18.390.000,00 dengan spesifikasi yang tentunya lebih tinggi dengan Core i7-12700H. Sedangkan untuk varian Core-i5-12500H dibanderol mulai dari Rp 13.700.000,00.

Setelah memasuki pasaran Indonesia, kisaran harga dari Acer Swift 3 sendiri mulai dari Rp 12.000.000,00 untuk Core i5 dan Rp 14.000.000,00 untuk Core i7. Harga ini memang jauh lebih murah, mengingat perilisannya sendiri memang telah diluncurkan sejak 4 tahun lalu.

Editor: Muchammad Zakaria