NESABAMEDIA.COM – Kebanyakan bagi para pengguna yang baru saja mendapatkan smartphone Samsung, pertama kali yang akan mereka lakukan adalah mematikan fitur asisten virtual Bixby, kemudian menggantikan keyboard Samsung dengan GBoard buatan Google.Â
Lalu, kenapa Samsung tidak menghapus saja kedua fitur tersebut, karena mayoritas pengguna mereka tidak menggunakannya? Singkatnya, para analis berpendapat bahwa akan menjadi sebuah langkah yang tidak bijak, apabila Samsung meninggalkan semua software dan aplikasi asli buatan mereka, dengan beralih menawarkan produk buatan Google.Â
Hal tersebut memang layak disepakati, di mana Samsung harus bisa berfokus untuk menciptakan software yang lebih baik, daripada harus meniru sesuatu yang dilakukan pihak lain yang lebih baik.Â
Meski demikian, Samsung selama ini juga dikenal memaksa pengguna mereka untuk menggunakan software atau aplikasi tertentu yang sebenarnya memiliki kinerja dan pengalaman yang kurang baik, misalnya saja Bixby dan Samsung Keyboard.Â
Samsung mengikat Bixby dengan pilihan tombol hardware yang sudah terbatas pada produknya. Bahkan saat mereka merangkul Wear OS, Samsung tetap keras kepala menawarkan Bixby, yang dengan sangat jelas tidak cocok dengan perangkat yang digunakan. Termasuk juga Samsung Keyboard yang mencoba menawarkan solusi kaya fitur, untuk bisa bersaing dengan Gboard, namun ternyata tidak bekerja dengan baik.
Pemilihan software yang dilakukan Samsung di setiap perangkatnya, seringkali terasa bahwa itu hanya untuk keuntungan perusahaan saja, bukan kebutuhan pengguna.Â
Pakar berpendapatan bahwa Samsung yang telah memiliki sejumlah perangkat smartphone Android terbaik, harus mempersempit ambisinya jika menyangkut software dan layanan, dengan lebih berfokus pada hal-hal baik yang sebenarnya telah mereka miliki. Itu artinya, mereka harus menyerahkan pada Google atau brand lainnya, ketika mereka tidak bisa menawarkan pengalaman terbaik pada pengguna.Â
Virtual asisten Bixby, sejauh ini juga jauh dari kata sempurna jika dibandingkan dengan software S Pen mereka, yang mampu dengan baik memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Namun di saat yang sama, akan lebih pintar bagi Samsung untuk menghapus saja upaya mereka dalam mengembangkan software, karena saat ini para pengguna tidak lagi tertarik dengan software yang ditawarkan Samsung.Â
Setidaknya, saat ini yang harus dilakukan Samsung adalah melakukan evaluasi ulang terhadap produk software dan layanan mereka, untuk mengidentifikasi bagian mana yang tidak mampu bersaing, sehingga mereka bisa lebih fokus pada area yang mungkin lebih layak yang memang belum dijangkau oleh Google.
Dilema Bagi Samsung
Samsung selama ini juga dikenal dengan upaya mereka terhadap iklan yang mereka sisipkan di dalam aplikasi dan software yang mereka tawarkan ke pengguna. Oleh karena itu, apabila Samsung menghapus software dan aplikasi buatan mereka, maka mereka akan kehilangan salah satu sumber pendapatan mereka selama ini. Dan inilah yang sedang terjadi dengan Bixby maupun Samsung Keyboard, sehingga tetap dipaksakan terpasang pra-install di perangkat baru pengguna.Â
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: