Unshielded Twisted Pair. Itulah kepanjangan UTP, sebuah kabel yang bagian dalamnya terdiri dari beberapa pasang kawat berbahan tembaga yang masing-masing dibungkus dengan insulator. Kabel ini tidak memiliki aluminium foil sebagai lapisan pelindung internal, oleh karena itulah disebut “unshielded”.
Setiap pasang kawat di dalam kabel UTP dijadikan satu dengan cara dililitkan satu sama lain. Dari sinilah istilah “twisted pair” tersebut berasal.
Tujuan dari lilitan tersebut adalah untuk mengatasi masalah interferensi elektromagnetik (EMI) dan crosstalk. Interferensi yang dimaksud adalah noise yang dihasilkan dari faktor eksternal, sedangkan crosstalk merupakan masalah kebocoran sinyal yang muncul ketika dua kabel yang mentransmisikan sinyal ditempatkan dalam posisi yang berdekatan.
Meskipun demikian, perlu diingat sekali lagi bahwa kabel UTP tidak dilengkapi dengan internal shield sehingga daya tahannya terhadap kedua gangguan tersebut lebih rendah daripada kabel STP (Shielded Twisted Pair).
Pengelompokan Kabel UTP
Konsep pengelompokan kabel untuk telekomunikasi dengan istilah Category pada mulanya ditangani oleh Electronic Industries Alliance (EIA) sebelum dikelola oleh Telecommunications Industry Association (TIA). Di tahun 1991, standarisasi TIA/EIA-568-A dirilis, lalu direvisi menjadi TIA/EIA-568-B pada tahun 1995, dan diperbarui lagi menjadi TIA/EIA-568-C pada tahun 2009.
Supaya lebih mudah disebut, Category biasa disingkat menjadi CAT seperti CAT 1, CAT 2, CAT 3, dan seterusnya. Berikut ini merupakan kumpulan kategori yang selama ini digunakan untuk mengelompokkan kabel UTP:
- CAT 1 merupakan kabel UTP yang memiliki bandwidth 1 MHz dan data rate 1 Mbps serta didesain untuk mendukung sistem telepon analog sebelum tahun 1983.
- CAT 2 merujuk pada kabel UTP yang terdiri dari empat pasang kawat tembaga, data rate sebesar 4 Mbps, mampu mentransmisikan data dan suara, umum ditemui pada topologi token ring atau IEEE 802.5.
- CAT 3 adalah pengganti CAT 2 dengan bandwidth sebesar 16 MHz dan data rate 10 Mbps. Sempat populer di awal 90-an untuk 10BASE-T.
- CAT 4 memiliki frekuensi maksimum 20 MHz dan data rate 16 Mbps. Sempat digunakan untuk token ring, 10BASE-T, dan 100BASE-T4 sebelum CAT 5 muncul.
- CAT 5 sempat populer di tahun 2000-an untuk membuat jaringan LAN yang menggunakan standar 10BASE-T atau 100BASE-T. Memiliki bandwidth 100 MHz yang mampu mengirim data sebesar 100 Megabit per detik.
- CAT 5e bisa berupa kabel UTP atau STP. Bandwidth sebesar 100 MHz dan mampu mengirim data hingga 1000 Mbps.
- CAT 6 mendukung transmisi data hingga 10 Gbps. Kabel jenis ini mengatasi masalah crosstalk dengan menggunakan pemisah internal di bagian dalam untuk mengisolir setiap pasangan kabel.
- CAT 6a memiliki pemisah internal dan lilitan kabel yang lebih rapat untuk meredam crosstalk, mendukung frekuensi maksimal 500 MHz, transmisi data 10 Gbps, dan mendukung jarak hingga 100 meter.
Mengenai CAT 7 dan CAT 8, keduanya termasuk S/FTP (Shielded Foil Twisted Pair) karena di bagian dalam kabel menggunakan lapisan aluminium foil sebagai pelindung internal yang membungkus setiap pasang kabel.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: