NESABAMEDIA.COM – TikTok sebagai salah satu dalam media sosial populer hingga kini, memberikan respon mereka terkait apa rencana mereka kedepannya, mengingat beberapa media sosial mencoba untuk sedikit mengubah fitur mereka sepert mirip TikTok, sebut saja Meta.
Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Meta akan segera mengubah algoritma mereka dengan beberapa penambahan layanan, diantaranya ialah layanan video bebas yang sering berganti. Hingga pengguna dapat membagikan karya video mereka ke Meta.
Ini membuat banyak pengamat media sosial yang berpikir bahwa rancangan Meta ini akan mirip seperti TikTok, sebagai platform media sosial hiburan. Mengenai rancangan Meta ini, TikTok menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk meniru fitur menjadi mirip Meta.
Dilansir dari CNBC, Blake Chandlee selaku TikTok President of Global Business Solutions menyatakan beberapa perbedaan yang berbanding jauh antara TikTok dan Meta. Menurutnya, Meta menggunakan algoritma yang berbeda, di mana menitik beratkan pada hubungan sosial yang di miliki para penggunanya.
“Meta adalah sebuah media sosial, mereka membangun dan menggunakan algoritma berdasarkan hubungan sosial para penggunanya. Sedangkan kami (TikTok) tidak, ini adalah perbedaan,” ujar Blake
Menurut Blake, TikTok memiliki perbedaan yang sangat jauh, di mana TikTok adalah sebuah layanan hiburan, bukan media sosial seperti Meta yang dapat terus terhubung dengan pengguna dan menjalin hubungan jarak jauh yang efektif.
“Kami (TikTok) adalah platform media hiburan, perbedaan yang sangat signifikan, ini perbedaan yang sangat kuat.” Lanjut Blake.
Blake Chandlee sebelumnya telah bekerja di Meta selama kurang lebih 12 tahun, setelah akhirnya pindah ke platform TikTok di 2019. Saat bergabung bersama Meta, dia menjabat sebagai seorang eksekutif, membangun kerja sama perusahaan di berbagai belahan dunia.
Blake juga menambahkan bahwa, pengalaman yang dia dapatkan berkat mempelajari beberapa platform media sosial yang gagal bersaing, seperti Google+. Menurutnya, TikTok akan menjadi media sosial yang menduduki peringat teratas di beberapa kuartal ke depan.
“Ingat saat pertama kali Google merilis Google+, kami memiliki berbagai macam pendapat yang berakhir dengan perdebatan sengit di Meta. Semua orang ragu dan cemas akan hal ini, yang mana berhubungan langsung dengan kompetitor yang semakin tinggi”. Kata Blake saat wawancara dengan CNBC.
NEXT POSTS:
-
- 10 Rekomendasi Aplikasi untuk Cover Lagu Terbaik & Gratis
- Tampilan Aplikasi Windows 10 Dengan Ujung Membulat Bocor
- Cara Print Lembar Excel dengan Landscape, Mudah sekali!
- Apa itu Bahasa Pemrograman SAS?
- 2 Cara Menerjemahkan Halaman Web yang Bisa Anda Coba Sekarang
- 10 Rekomendasi Speaker Komputer Terbaik
- Google dan Microsoft Kerjasama Atasi Masalah Audio Youtube di Windows 10
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: