Pada awalnya VDU berukuran besar dan lumayan berat sehingga cukup merepotkan ketika pengguna ingin memindahkan VDU ke tempat lain. Kini, VDU sudah jauh lebih ringan berkat perkembangan teknologi.
VDU merupakan perangkat yang vital bagi komputer karena setiap komputer membutuhkan VDU agar bisa digunakan sebagaimana mestinya. Bahkan, kenyamanan menggunakan komputer tergantung dari jenis VDU yang digunakan.
Apa Itu VDU?
VDU adalah perangkat yang berfungsi untuk menampilkan gambar dan teks yang dihasilkan oleh komputer dan perangkat-perangkat elektronis lain. VDU bisa diletakkan di atas meja atau dipasang pada dinding, tergantung dari jenis penyangga yang digunakan.
Dulu VDU biasa digunakan untuk merujuk pada monitor CRT, tapi kini VDU meliputi berbagai jenis monitor dalam berbagai ukuran dengan teknologi yang lebih canggih. Dan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, istilah VDU sudah tak lagi sepopuler dulu.
Jenis-Jenis VDU
CRT (Cathode Ray Tube)
Meski termasuk teknologi lawas yang produksinya sudah dihentikan sejak sekitar tahun 2005, VDU ini masih bisa ditemukan dalam kondisi yang relatif masih baik di sejumlah rumah tangga di Indonesia.
CRT berukuran besar dan membutuhkan konsumsi daya listrik yang tinggi. Semakin terjangkaunya harga VDU lain seperti LCD dan LED yang lebih hemat daya dengan kualitas gambar yang tak kalah bagus membuat teknologi CRT makin ditinggalkan.
LCD (Liquid Crystal Display)
VDU yang menggunakan teknologi LCD memiliki bentuk yang lebih tipis dan lebih ringan daripada CRT. Konsumsi listriknya juga lebih irit.
Teknologi ini memanfaatkan kristal cair yang memiliki sifat padat dan cair. Ketika kristal cair berada di bawah pengaruh arus listrik, orientasi molekulnya berubah sehingga properti cahaya yang melewatinya pun berubah. Dari penemuan inilah dan dari penelitian-penelitian selanjutnya kita bisa menikmati tayangan gambar pada monitor LCD seperti sekarang ini.
LED (Light Emitting Diode)
Berbeda dengan LCD yang menggunakan Cold Cathode Fluorescent Lamps (CCFL) sebagai cahaya latar, LED menggunakan semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya ketika dialiri oleh arus listrik. Inilah yang menjadi penyebab mengapa LED dikatakan lebih hemat listrik daripada LCD.
Plasma
Sejak tahun 2010, penggunaan teknologi plasma sebagai layar monitor sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, hingga akhirnya di tahun 2014 para produsen monitor beramai-ramai menghentikan produksi monitor plasma yang diduga sebagai akibat dari menurunnya permintaan pasar.
OLED
OLED lebih terang daripada LED berkat material organik yang digunakannya. Dan tidak seperti LCD yang membutuhkan backlighting (cahaya latar), OLED tidak membutuhkannya karena mampu memproduksi cahaya sendiri. Oleh sebab inilah OLED jauh lebih hemat listrik daripada LCD (sebagian besar daya listrik pada LCD dikonsumsi oleh cahaya latar). Meski demikian OLED masih belum diadopsi secara luas karena terkendala oleh harga.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: