NESABAMEDIA.COM – Jika anda sedang mencari laptop atau tablet baru, anda mungkin akan dipertemukan dengan beberapa pilihan perangkat yang termasuk dalam ekosistem Windows on Arm. Awalnya diluncurkan pada akhir 2017, Windows on Arm memberikan pengalaman sistem operasi Microsoft klasik, tetapi berjalan pada perangkat keras dengan prosesor Arm.
Biasanya, Arm akan diasosiasikan dengan smartphone, namun kini arsitekturnya telah berkembang sebagai pesaing serius PC yang ditenagai AMD dan Intel.Â
Dengan Apple yang menyorot silikon M1 berbasis Arm khusus untuk membedakan lini MacBook terbarunya, dan portofolio produk Windows on Arm yang terus berkembang, laptop berbasis Arm semakin memasuki pasar mainstream. Angin perubahan tentu sedang berhembus menuju Arm, tetapi mengapa ini tiba-tiba saja lebih disukai daripada laptop bertenaga AMD dan Intel?
Windows on Arm yang kita bahas sekarang ini adalah sistem operasi Windows yang berjalan pada perangkat PC yang ditenagai oleh prosesor Arm, sebagai pesaing chipset x86 yang dominan yang ditawarkan oleh Intel dan AMD. Platform itu awalnya membawa Windows 10 ke perangkat laptop dan tablet yang ditenagai Arm, namun kini telah diperbarui untuk bisa menangani Windows 11 juga.Â
Nilai lebih yang diperbandingkan dengan laptop Windows pada umumnya adalah janji masa pakai baterai yang lebih lama, yang bisa bertahan lebih dari satu hari, dukungan internet always-online melalui jaringan 4G atau 5G, bootup yang sangat cepat, dan dukungan keamanan di tingkat chipset seperti Windows Hello.Â
Namun tentu saja ada kekurangan dari platform ini, di antaranya seperti kurangnya dukungan untuk gaming, masalah driver yang kerap terjadi, dan software emulator yang kerap tidak mampu memenuhi kebutuhan pengguna.Â
Untuk saat ini, hanya Qualcomm satu-satunya vendor System on a Chip (SoC) yang menjual chipset Windows on Arm. Ini berada dalam portofolio Snapdragon 7c, 8c, dan 8cx, yang telah diambil oleh sejumlah pabrikan. Prosesor Microsoft SQ1 dan SQ2 yang ditemukan di Surface Pro X adalah hasil perombakan dari Qualcomm Snapdragon 8cx.Â
Qualcomm memiliki kerja sama eksklusif dengan Microsoft dalam hal pengembangan bersama software yang memungkinkan aplikasi Windows berjalan di prosesor berbasis Arm. Jadi jika mungkin anda membeli perangkat Windows on Arm hari ini, bisa dipastikan itu ditenagai oleh chipset buatan Qualcomm. Kontrak eksklusif ini berakhir tahun 2022 ini, jadi kemungkinan akan ada beberapa vendor lain yang akan memasuki pasar ini dalam beberapa tahun ke depan.Â
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: