Did You Know?

Advanced visual search system powered by Ajax

Docly

B2B (Business to Business)

Estimated reading: 6 minutes 539 views

Apa itu B2B (Business to Business)?

B2B adalah Business to Business yang memiliki makna sebuah transaksi yang dilakukan perusahaan ke perusahaan lainnya. Bisa dikatakan, proses B2B ini menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang seimbang.

Umumnya, sebuah perusahaan akan menjual produk dan jasa mereka ke konsumen, bukan begitu? Nah berbeda dengan B2B, yang mana menjual jasa dan produk mereka ke perusahaan lain. Tentu bukan jasa dan produk yang biasa, melainkan jasa dan produk yang bisa membantu perusahaan lain dalam mengembangkan bisnis mereka.

B2B ini sangat berbeda dengan jenis bisnis dari sektor yang kita ketahui, karena untuk perusahaan yang termasuk ke dalam jenis B2B harus memiliki beberapa aspek. Aspek terpenting dan lebih mudah mengetahui jika perusahaan itu termasuk ke dalam jenis B2B ialah perusahaan yang tidak dapat berdiri sendiri untuk memproduksi produk mereka.

Apa itu B2B (Business to Business)?

Sampai di sini, apakah Anda sudah bisa membayangkan jenis perusahaan seperti apa? Ada banyak sekali perusahaan yang termasuk ke dalam bagian B2B, misalnya produksi ponsel pintar. Merek kenamaan seperti Apple Inc, Samsung, hingga Canon tidak memiliki perusahaan untuk memproduksi suku cadang mereka dalam membuat komponen atau kerangka yang dimaksud.

Mereka bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memproduksi komponen komputer dan pembuatan ponsel pintar. Maka dari itu, mereka harus mengekspor suku cadang dan komponen perangkat untuk kemudian diolah kembali menjadi sebuah produk layak pasar. Bukan hanya industri elektronik saja, melainkan berbagai macam industri dari berbagai sektor.

Banyak yang salah paham mengenai jenis bisnis ini, yang katanya tidak memiliki model bisnis yang fleksibel seperti B3C. Nyatanya, model bisnis B2B banyak menggabungkan B2C dalam penerapannya. Alhasil, bisnis dapat berjalan dengan sangat baik dalam memproduksi dan memasarkan bisnis mereka.

Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk otomotif selain bekerja sama dengan perusahaan yang memproduksi motor dan mobil, juga menjual komponen mereka di pasaran. Sehingga, pendapatan mereka tidak hanya berasal dari satu perusahaan, melainkan mendapatkan konsumen dari khalayak.

Karakteristik-Karakteristik B2B

Karakteristik B2B ialah

B2B tentu memiliki karakter tertentu yang membedakan antara B2B dan B2C, berikut beberapa karakter B2B yang perlu diketahui:

1. Transaksi Kompleks

Perusahaan B2B memiliki transaksi bisnis yang bisa dikatakan kompleks, hal ini karena masing-masing perusahaan akan melewati beberapa tahapan yang sesuai dengan prosedur perusahaan. Kedua perusahaan akan menggunakan prosedur mereka agar mendapatkan keuntungan yang sama alias seimbang.

2. Relasi yang Baik

Kegiatan bisnis B2B biasanya dilandasi atas hubungan yang baik, hal ini tercipta secara langsung dan berlangsung bertahun-tahun. Intinya, perusahaan telah percaya ke perusahaan tersebut untuk dapat memberikan produk dengan kualitas terbaik mereka, sehingga perusahaan tidak perlu kebingungan mencari perusahaan lain untuk suplai produk.

3. Negosiasi dan Perjanjian Awal

Siapa yang tidak mau mendapatkan keuntungan? Setiap perusahaan dalam bisnis B2B tentu membutuhkan keuntungan dalam transaksi mereka. Maka dari itu, biasanya bisnis B2B akan menggunakan negosiasi dan perjanjian awal dalam kontrak mereka.

4. Jangka Panjang

Perjanjian yang dilakukan oleh kedua perusahaan ini terbilang lama, umumnya, bisnis B2B memang telah saling percaya atas kesepakatan mereka dan menjaga rantai pasokan produk yang sesuai.

5. Menaati Prosedur

Kedua perusahaan dalam bisnis B2B telah memiliki prosedur awal, sering ditemui dalam bisnis B2B ini kedua perusahaan selalu menjaga prosedur mereka dan ditaati agar tidak terjadi hal-hal yang menuai risiko.

Cara Kerja B2B

Cara Kerja B2B

Bisnis B2B ini memiliki karakter yang sangat mencolok, yaitu jangka waktu yang kedua perusahaan lakukan dalam kerja sama ini. Siklus penjualan dari bisnis B2B ini berlangsung sangat lama, bahkan hingga puluhan tahun lamanya.

B2B harus melewati berbagai macam persetujuan yang telah disepakati oleh kedua perusahaan. Maka dari itu, proses dari bisnis B2B dalam penjualan terbilang kompleks dan memakan waktu pada awalnya. Sebuah perusahaan tentu tidak akan membuang banyak waktu untuk melakukan perjanjian terus menerus dengan perusahaan baru, maka dari itu biasanya perusahaan hanya membutuhkan satu perusahaan lain dalam memproduksi suplai produk tertentu mereka.

Transaksi hubungan B2B ini juga bergantung pada sebuah kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalin hubungan bisnis yang sehat, perusahaan akan membangun relasi yang baik dengan perusahaan lainnya. Kemudian tujuan B2B ingin menjangkau lebih banyak klien dan membangun kesadaran merek di pasaran.

Misalnya, kita ambil contoh perusahaan E-Commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Kedua perusahaan ini, atau bahkan perusahaan serupa akan menggunakan penyedia jasa pengiriman dari JNE, JNT, Exprees, hingga layanan kargo untuk ukuran produk yang besar dengan biaya yang murah.

Tokopedia dan JNE
Tokopedia dan JNE Bekerja Sama Hadirkan fitur COD

E-Commerce membutuhkan jasa ini karena mereka tidak memiliki sektor yang sama untuk mengirimkan paket produk ke konsumen. Maka dari itu, kerja sama yang dilakukan tentu akan sangat membantu kedua perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dalam bisnis.

Perbedaan B2B dan B2C

Perbedaan B2B dan B2C

B2B memiliki perbedaan yang cukup kentara dengan B2C, selain perbedaan dalam prosedur penjualan juga ada beberapa perbedaan lainnya seperti berikut:

  1. B2B lebih banyak menjual produk dibandingkan dengan B2C
  2. B2B membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan B2C.
  3. B2B memiliki sebuah nilai merek, yang umumnya bergantung dari kepercayaan selama proses bisnis berlangsung.
  4. B2B bukan hanya sekedar penjualan produk, namun juga membangun hubungan bisnis yang baik dan sehat. Sedangkan untuk B2C pada umumnya hanya berupa upaya untuk membangun transaksi dengan konsumen.
  5. B2B memiliki konsumen, yaitu perusahaan lain yang membutuhkan. Sedangkan B2C memiliki konsumen, yaitu masyarakat atau khalayak umum.
  6. Untuk pengalaman, B2B lebih baik dibandingkan dengan B2C dalam membangun relasi bisnis dengan perusahaan lain.
  7. PR atau Public Relation bahkan tidak dibutuhkan di B2B. Namun, akan berbanding terbalik untuk mereka yang membangun bisnis B2C.
  8. B2B lebih memfokuskan produksi barang kepada industri, sedangkan B2C akan berubah-ubah sesuai dengan minat konsumen yang dinamis.

Perusahan-Perusahaan B2B

Meskipun ada banyak sektor yang menjadi bagian dari bisnis B2B, di era modern ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang B2B. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Web Developer

Web Developer

Brosur pernah populer dan digunakan oleh perusahaan untuk memberikan katalog produk mereka. Namun, cara ini sudah ketinggalan zaman di mana perusahaan lebih memilih untuk memberikan produk dalam bentuk yang lebih canggih, di mana menggunakan situs web. seorang yang memiliki keterampilan UX dan UI web akan sangat dibutuhkan.

2. Digital Marketing

Digital Marketing

Penggunaan internet memang semakin tinggi, membuat perusahaan memikirkan cara untuk memasarkan produk mereka. Penyedia jasa yang satu ini selalu dibutuhkan, karena mampu untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

3. Advertising

Advertising New York

Penyedia iklan juga telah menjadi salah satu bisnis yang dibutuhkan, bahkan banyak diincar oleh perusahaan untuk mendapatkan Insight yang baik di mata konsumen. Penyedia iklan biasanya akan membantu perusahaan dalam menyebarkan iklan mereka di TV, Billboard, koran, bahkan media sosial.

Leave a Comment

CONTENTS