Did You Know?

Advanced visual search system powered by Ajax

Docly

Colonial Pipeline

Estimated reading: 6 minutes 10263 views

Apa itu Colonial Pipeline?

Colonial Pipeline adalah sebuah sistem pipa minyak yang ada di Amerika, yang mana berasal dari Houston, Texas. Colonial Pipeline ini membawa berbagai macam bahan bakar minyak seperti bensin serta membawa bahan bakar untuk pesawat jet. Ini telah dilakukan selama bertahun-tahun, khususnya pada Amerika Serikat bagian Tenggara.

Selama bertahun-tahun, Colonial Pipeline telah membantu pemerintah Amerika Serikat untuk membawa bahan bakar minyak melalui pipa yang terhubung. Bahan bakar ini tentu sangat penting untuk kebutuhan militer Amerika. Bukan hanya itu saja, bensin juga digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan di sana.

Colonial Pipelin telah menjadi pilar utama untuk penyuplai utama dalam bahan bakar di bagian East Coast, maka dari itu keberadaannya sangat penting untuk memberikan akses bahan bakar kepada warga sipil, hingga kebutuhan militer di sana.

Kasus Colonial Pipeline

Apa itu Kasus Hacking Colonial Pipeline?

Pada akhirnya, Colonial Pipeline harus mengalami kejadian buruk karena sistem mereka telah diretas oleh sejumlah peretas. Perusahaan mengalami peretasan dari serangan Rasomware yang mana akhirnya memiliki dampak buruk untuk perangkat komputer mereka, akhirnya perangkat komputer yang mengelola pipa tersebut harus mengalami sejumlah masalah serius.

Serangan ini merupakan salah satu serangan peretasan terbesar dalam sejarah Amerika, bahkan presiden Joe Biden saat ini harus turun tangan langsung untuk melakukan komunikasi dengan peretas. Tentu, serangan ini mengakibatkan kehancuran saham dan harga yang kian naik di pasaran.

Alasannya ialah karena peretas telah menghentikan jalur bahan bakar ini, mengakibatkan semua bahan bakar akhirnya terhenti. Akibatnya, harga bahan bakar semakin naik karena hanya itu saja yang tersedia. Tercatat, harga bahan bakar di pasaran telah naik hingga 6% setelah peretas menghentikan penyaluran bahan bakar selama beberapa jam.

Bukan hanya itu saja, terlapor dalam dunia bisnis juga mengalami kemunduran dengan perdagangan saham yang terganggu di Wall Street. Para peretas ini berhasil masuk ke sistem pertahanan komputer Colonial Pipeline, kemudian menghentikan suplai bahan bakar hingga beberapa hari lamanya.

Infrastruktur Colonial Pipeline

Infrastruktur Colonial Pipeline
Jalur Pipa Colonial Pipeline

Colonial Pipeline memiliki infrastruktur yang sama seperti pipa lainnya, di mana memiliki pipa, pompa khusus, dan bahan bakar yang ada di dalamnya. Namun yang membedakan Colonial Pipeline dengan infrastruktur lainnya ialah cara pengoperasiannya.

Colonial Pipeline menggunakan sistem digital, maka dari itu kontrolnya sepenuhnya dilakukan secara digital. Mulai dari proses sensor tekanan, thermostat, katup, hingga pompa yang akhirnya digunakan untuk mengatur bahan bakar sepanjang ratusan KM dilakukan secara digital.

Bahkan untuk sistem keamanannya sendiri, Colonial Pipeline terbilang telah sesuai dengan standar internasional. Colonial Pipeline telah menggunakan sistem robot yang bekerja secara rutin untuk melakukan pemeriksaan.

Colonial Pipeline memiliki indikator yang telah terpasang dengan rapi pada sistem pipa, serta bisa dengan cepat menemukan aliran yang tidak normal jika terjadi sesuai yang fatal. Namun, rasanya ini yang menjadi kesalahan dari Colonial Pipeline.

Colonial Pipeline menggunakan kontrol pusat, yang mana semua jalur yang dilewati bahan bakar telah dikontrol dari pusatnya langsung, tidak ada kantor cadangan atau sebagainya. Masalah yang terjadi ialah ketika akhirnya peretas berhasil meretas sistem keamanan dan masuk ke sistem utama Colonial Pipeline.

Colonial Pipeline tidak bisa berbuat apa-apa, tidak ada Plan B untuk digunakan, karena semua sistemnya digunakan pada sistem utama, hanya satu. Maka dari itu, dengan mudah peretas dapat masuk dan menghentikan semua suplai bahan bakar minyak sepanjang ratusan KM pipa Colonial Pipeline.

Pemerintah Amerika akhirnya mengetahui bahwa serangan ini berawal dari Malware, yang mana masuk ke dalam jenis Rasomware, diperkirakan karena masuk langsung dari email dan mengunci data melalui jaringan komputer.

Dilansir dari Reuters, pada akhirnya peretas menerima sejumlah data sebesar 100 GB dari perusahaan, namun pada akhirnya pemerintah menyatakan bahwa peretas tersebut tidak mengancam sistem kritis untuk memberikan kontrol pipa.

Efek Buruk Terhadap Pasokan Bahan Bakar

Efek Buruk Terhadap Pasokan Bahan Bakar

Saat terjadi kasus ini, tentunya pasaran bahan bakar menjadi naik berkali-kali lipat. Di mana memang telah merugikan banyak pihak khususnya masyarakat sipil. Terjadi krisis bahan bakar pada saat itu.

Diketahui, harga bensin naik drastis pada saat itu hingga $2,96 USD di beberapa wilayah seperti Missisipi, East Coast, dan Tennessee. Menurut beberapa sumber, kenaikan harga ini telah terjadi setidaknya terakhir kali pada 2014 lalu, kemudian naik lagi pada saat kasus peretasan ini terjadi.

DarkSide Dibalik Serangan Virus

DarkSide Dibalik Serangan Virus

DarkSide diketahui mulai memiliki operasi resmi mereka pada 2020 lalu, di mana mereka menyebarkan serangan virus yang sama melalui properti Amerika Utara di Brookfield Residential, di mana mereka melancarkan serangan berikutnya kepada perusahaan energi Eltrobras dan Copel, di Brazil pada Februari 2021.

Pada pertengahan Februari, mereka mengklaim bahwa telah mencuri hingga setidaknya 120GB data milik sebuah perusahaan rental mobil, serta Discount & Truk Rentals yang populer di Kanada.

Baru-baru ini, DarkSide juga telah mengklaim bahwa mereka telah memiliki sejumlah data dari Indonesia Exim Bank, yang mana merupakan lembaga keuangan khusus milik Pemerintah Republik Indonesia. Di mana telah didiran berdasarkan UU No.2 Tahun 2009.

Kegiatan DarkSide ini memang membuat resah, namun menariknya mereka telah memberikan sumbangan sebesar $20.000 USD dari hasil pemerasan mereka ke badan amal Children Internasional & The Water Project.

Nampaknya, kegiatan yang dilakukan DarkSide ini bukan hanya untuk keuntungan mereka semata, melainkan juga memberikan bantuan mereka bagi anak-anak dan asosiasi yang kurang beruntung atau memerlukan bantuan mereka.

Alasan Dibalik Peretasan DarkSide

Lantas, mengapa DarkSide menjadi dalang dari serangan virus Rasomware Colonial Pipeline? Menurut FBI, aktor dibalik serangan ini merupakan sekumpulan orang yang ada di DarkSide, yang mana diduga berasal dari Rusia.

Meskipun secara terang-terangan Joe Biden menyatakan bahwa ini bukan ulah pemerintah Rusia maupun China, namun lokasi dari penyerangan ini diketahui berasal dari Rusia. Hal ini juga dikonfirmasikan langsung oleh geng DarkSide.

DarkSide mengatakan bahwa tindakan yang mereka lakukan ini murni hanya untuk uang, tidak ada hubungannya dengan politik pemerintah. Maka dari itu, mereka hanya meminta tebusan berupa uang untuk melancarkan serangannya.

Alasan tidak mampu mencegah serangan

Alasan tidak mampu mencegah serangan

Colonial Pipeline sendiri dan penegak hukum federal sampai saat ini belum memberikan keterangan yang jelas mengenai alasan sistem pertahanan mereka dapat dibobol. Meskipun dengan jelas sistem yang diretas mungkin ialah jaringan komputer, beberapa pakar memberikan dugaan mereka terkait kasus yang terjadi ini.

Pakar menduga bahwa perusahaan tidak menggunakan sistem pertahanan yang terbaru, di mana saat ini bisa mendeteksi anomali dalam sebuah jaringan komputer untuk mencegah insiden ini terjadi. Menurut mereka, sistem terbaru proteksi keamanan ini telah menyediakan fitur untuk mendeteksi hal aneh yang masuk dalam sebuah sistem, termasuk diantaranya ialah virus.

Leave a Comment

CONTENTS