DFD (Data Flow Diagram)
Apa itu DFD (Data Flow Diagram)?
Data Flow Diagram (DFD) adalah pemetaan alur dari sebuah sistem. Istilah ini dipopulerkan oleh seorang pakar bernama Ed Yourdon dan Larry Constantine menjelang penghujung tahun 1970-an dalam buku keduanya yang berjudul Structured Design.
Ada banyak definisi Data Flow Diagram yang beredar saat ini. Namun, yang paling umum datang dari SmartDraw yang menjabarkan Data Flow Diagram sebagai gambaran dari bagaimana suatu data diproses oleh sebuah sistem dari segi output maupun input. Mudahnya, DFD sering digunakan sebagai media penunjang software development alias pengembangan sistem.
Secara garis besar, dapat disimpulkan jika Data Flow Diagram berisikan informasi dan bagaimana informasi tersebut dikelola dari input menuju output-nya. Diagram ini akan sangat berguna bagi Anda yang sedang melakukan analisa data karena arus informasi nantinya bisa dijabarkan secara rinci hingga hasil akhir.
Kebutuhan profesional biasanya mengharuskan adanya penggunaan Data Flow Diagram khususnya pada mereka yang berkecimpung di ranah Data Analyst. Role yang sarat akan pengumpulan dan pengelolaan data ini membutuhkan sebuah data visualization yang direpresentasikan dalam bentuk DFD untuk menjelaskan temuan mereka. Nantinya, diagram ini akan diserahkan kepada tim lainnya seperti programmer.
Sampai sini sudah paham apa itu Data Flow Diagram? Mudahnya, untuk Anda yang menjalankan suatu bisnis dan ingin memproyeksikan hasil temuan Anda, data mentah harus diolah kembali menjadi Data Flow Diagram agar Anda dan audiens tahu bagaimana arus informasi yang Anda dapatkan tersebut mengarah.
Simbol Dalam DFD
DFD yang merupakan suatu gambaran arus informasi mempunyai beberapa simbol yang harus dipahami agar dalam pembuatannya menjadi lebih terstruktur dan tepat sasaran. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. External Entity
Digambarkan dalam bentuk simbol kotak atau persegi panjang, external entity merupakan simbol dari pihak yang berada dari luar sistem. External entity merupakan representasi dari organisasi, individu, perusahaan, divisi, maupun sistem-sistem lainnya. Simbol inilah yang nantinya akan memberikan input maupun menerima output dari sistem.
2. Process
Digambarkan dalam simbol lingkaran atau persegi panjang dengan garis yang berada pada bagian dalam, Process adalah simbol yang merepresentasikan sebuah proses dari pengubahan input menjadi output hingga menghasilkan format data yang berbeda nantinya.
4. Data Store
Data store digambarkan dalam simbol dua garis sejajar. Data store sendiri merupakan bentuk file yang bisa digunakan untuk menyimpan data untuk kemudian digunakan di masa depan. Mudahnya, data store merupakan istilah lain dari database. Dalam eksekusinya, data store wajib terhubung dengan satu input dan satu output, bahkan bisa lebih.
5. Data Flow
Digambarkan dalam simbol tanda panah yang menandakan suatu arus, data flow merupakan gambaran dari bagaimana suatu data mengalir dari terminator, proses, hingga akhirnya tersimpan di data store.
Macam-macam DFD
Data Flow Diagram terbagi menjadi tiga macam yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau proyek saat ini.
1. Diagram Level 0
Diagram Level 0 merupakan jenis DFD yang paling rendah. Ciri utamanya bisa dilihat pada nihilnya informasi terkait data yang tersimpan pada data store. Pada penggambaran arus informasinya, tiap prosesnya akan diberi nomor, dimulai dari angka 0.
2. Diagram Level 1
Ini merupakan tingkatan lanjut dari Diagram Level 0 dimana tiap proses yang berjalan akan lebih diperinci lagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil.
3. Diagram Level 2
Diagram Level 2 adalah bentuk penyempurna dari level-level sebelumnya. Pada pembuatannya, tiap proses akan semakin rinci dijelaskan. Namun, jenis DFD satu ini sangat jarang digunakan.
Fungsi DFD
Dibuatnya Data Flow Diagram sebagai salah satu bentuk data visualization tentu bukan tanpa alasan. Dalam peruntukkan bisnis, DFD akan sangat berguna nantinya. Lantas, seperti apa fungsi Data Flow Diagram? Secara umum, berikut beberapa yang harus Anda ketahui.
1. Sebagai visualisasi sistem
Pembuatan sistem tentu membutuhkan riset yang mendalam. Untuk inilah DFD diperlukan sebagai media dalam menggambarkan sistem tersebut. Diagram ini bisa Anda manfaatkan untuk memproyeksikan sistem dalam bentuk sebuah jaringan yang lebih fungsional sehingga akan mudah untuk dipahami nantinya.
Pada jaringan yang Anda buat dengan DFD sebagai medianya, Anda bisa mengetahui bagaimana setiap komponen saling terhubung satu sama lain melalui alur data. Setiap alur inilah yang bakal memudahkan proyek yang sedang atau bakal dijalankan.
2. Pembuatan model
Tahukah Anda jika DFD bisa dimanfaatkan untuk menciptakan terobosan baru? Tak hanya untuk mempermudah pembacaan arus informasi, jika Anda fokus pada berbagai fungsi sistem yang ada pada diagram, Anda bisa menemukan bagian yang lebih detail dari diagram tersebut. Bagian detail inilah yang Anda jadikan patokan dalam pembuatan model baru pada bisnis.
3. Menyampaikan rancangan sistem
Bagi para praktisi Data Analyst, keberadaan DFD akan sangat menguntungkan. Pasalnya, visualiasi data satu ini bisa berperan sebagai media untuk menyampaikan rancangan sistem kepada orang lain. Proyeksi data lewat diagram tentu akan lebih mudah dipahami nantinya oleh audiens, contohnya stakeholder yang menjadi penentu keputusan bisnis. Menggunakan DFD, hasil temuan data pastinya akan terlihat lebih menyakinkan nantinya karena Anda tahu bagaimana arus dari data tersebut.
Cara Membuat DFD
Dalam pembuatan Data Flow Diagram, Anda harus berpegang pada empat aturan utama berdasarkan apa yang diutarakan oleh Lucidchart. Berikut adalah penjelasannya.
1. Jumlah input beserta output
Merupakan sebuah penjabaran dari bagaimana laju informasi dari titik awal ke titik akhir, sebuah Data Flow Diagram wajib memiliki satu input dan satu output untuk menciptakan diagram yang kredibel.
2. Hubungan data store
Data store juga wajib menjadi elemen yang harus Anda perhatikan dalam pembuatan Data Flow Diagram. Pastikan jika data store yang Anda gunakan terhubung dengan setidaknya satu input dan satu output. Nantinya, data store tersebut mampu menyimpan semua data yang sudah dikumpulkan dan masuk ke dalam sistem.
3. Data Store wajib diproses
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, data store merupakan sebuah database, tempat tersimpannya semua informasi. Untuk menciptakan suatu output dalam pembuatan DFD, Data store wajib melewati suatu proses yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu output.
4. Posisi proses
Dalam pembuatan DFD, tiap proses yang ada pada bagian perencanaan, harus menjalani proses lainnya maupun yang tersimpan di dalam data store.
Itu dia informasi singkat mengenai apa itu DFD atau Data Flow Diagram yang berfungsi untuk pemetaan alur dari sebuah sistem dari titik awal ke titik akhir. Dalam eksekusinya, diagram ini membutuhkan setidaknya satu input dan satu output agar arus informasi bisa menampilkan kesimpulan yang konkrit. Tertarik untuk mulai membuat DFD setelah membaca penjelasan di atas?