Did You Know?

You can create any type of product documentation with Docly

Docly

EEPROM

Estimated reading: 6 minutes 3785 views

Apa itu EEPROM?

EEPROM merupakan sebuah singkatan dari Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory, yang merupakan cip memori tidak meruap untuk digunakan dalam sebuah komputer. Fungsinya untuk menyimpan sebuah data agar tetap terjaga meskipun tidak memiliki sumber tenaga tertentu. Berbeda dengan RAM, EEPROM ini dapat menyimpan data penggunanya secara permanen meskipun tidak ada sumber listrik atau daya.

EEPROM ini miliki fungsi yang tidak kalah penting dari memori lainnya, namun seiring dengan berkembangnya teknologi EEPROM ini tidak terlalu dibutuhkan. Pengguna bisa mengatur EEPROM apakah ingin menggunakannya atau menggantinya.

Sebut saja sebuah contoh kecil, di mana menggunakan jadwal kalibrasi peranti, yang mana pengembangan sebuah EEPROM sendiri telah menemukan bentuk yang lebih besar dan efisien, yaitu dengan menggunakan Flash Disk.

Apa itu EEPROM?
Struktur EEPROM

Nah, bagi mereka yang tidak ingin menggunakan EEPROM dan ingin mengeluarkannya, maka caranya sedikit berbeda dengan EPROM. Di mana EEPROM ini tidak membutuhkan dikeluarkan langsung dari komponen, melainkan hanya dinonaktifkan saja. Namun, untuk dapat menonaktifkannya memang harus secara keseluruhan yang berkaitan dengan EEPROM.

Sering kali orang sembarangan dalam mengganti EEPROM dan ingin mencopotnya, padahal hal ini sangat berbahaya dilakukan. Begitu pun dengan fungsi EEPROM yang berkaitan langsung dengan sistem BIOS pada sebuah komputer. Jika salah, maka akan memiliki kemungkinan besar terjadi kerusakan, khususnya pada lapisan oksida yang rentan mengalami kerusakan.

Sejarah Singkat EEPROM

Apa itu EEPROM?

Pada awalnya, EEPROM sendiri bermula sejak tahun 1978 yang dikembangkan oleh George Perlegos yang mana pernah bekerja di Intel. Saat pengembangannya, EEPROM ini harus dikeluarkan terlebih dahulu dari perangkat elektronik jika ingin melakukan uji coba.

Kemudian, karena dia memiliki niat yang besar untuk mengembangkan EEPROM, maka akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Intel dan membentuk Seeq Technology. Perlegos akhirnya mengembangkan teknologi ini dan membuat Chip memori Perlegos.

Teknologi EEPROM akhirnya bisa diuji coba dan diterapkan dengan sangat baik, dalam pengaturan lebih lanjut juga tidak memerlukan sistem yang rumit. Jika ingin dimodifikasi juga sistem EEPROM ini tidak perlu dilepaskan langsung dari komponen komputer, hanya perlu dinonaktifkan saja.

Kemudian, beberapa tahun setelahnya teknologi EEPROM ini bisa digunakan dan bahkan telah digunakan oleh jutaan unit komputer di dunia. EEPROM telah banyak digunakan karena memberikan kalibrasi yang unik, di mana pengguna dapat melakukan program kembali ntk menghapus data secara elektrik.

Namun, cara penggunaan EEPROM berbeda dan cenderung berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. EEPROM berbedan dengan ROM, sistemnya sangat sensitif terhadap radiasi dan sinar UV. Jika tidak hati-hati, maka bisa saja akan memproyeksikan sinar UV yang telah dihapus.

Hal yang buruk, karakteristik EEPROM ini akan menyebabkan beberapa kejadian tak terduga untuk menghapus secara acak. Maka dari itu, menggunakan EEPROM hanya disarankan ketika menggunakannya melalui voltase.

Cara Kerja EEPROM

Cara Kerja EEPROM
Ilustrasi Cara Kerja EEPROM

EEPROM memiliki cara kerja yang kompleks, membutuhkan sebuah sel memori khusus untuk dapat menjalankan EEPROM. Di mana dibangun dengan menggunakan tipe MOS dan memiliki gerbang yang mengambang. Tentu berbeda dengan MOSFET tradisional.

Chip EEPROM ini dapat dibaca berkali-kali, dan juga dapat dibatasi untuk beberapa kali sama halnya dengan beberapa jenis EEPROM yang sama, sebut saja seperti Flash Drive dan SSD. Jika dipandang dari SAMOS, maka batasan ini berada diantara 100.000 hingga 1.000.000 kali bacaan.

EEPROM memiliki bagian penting seperti tegangan gerbang, saluran beton, hingga sumbernya. Nah EEPROM memiliki cara kerja yang meliputi berikut ini:

Pintu 20V & Tiriskan 20V

Pintu pada 20V beserta tiriskannya ini akan memprogram atau menulis pada sel memori, mereka nantinya akan menulis dan menyimpannya dalam bentuk bit. Bit ini nantinya dapat disimpan.

Pintu 0V & Tiriskan 20V

Tugas dari pintu 0V dan Tiriskan 20V ini memiliki perbedaan dari yang sebelumnya, jika sebelumnya memiliki tugas untuk menulis. Maka program yang satu ini memiliki tugas untuk menghapus bit yang telah disimpan, kemudian dapat dituliskan kembali menggunakan bit yang baru.

Gerbang 5V & Tiriskan 5V

Di sini, tegangan lebih rendah daripada yang tertulis, tugasnya membaca bit yang telah tersimpan, nilai yang telah disimpan nantinya tidak dapat dihapus. Karena tegangannya lebih rendah, maka bit yang telah tersimpan tentu tidak dapat dihapus.

Kesimpulan: dari beberapa cara kerja di atas, maka kita bisa memastikan bahwa EEPROM sendiri menggunakan tegangan yang tinggi untuk menulis dan mengubah.

Sedangkan untuk tegangan yang lebih rendah akan mereka gunakan untuk menyimpan bit dan tidak dapat diubah. Hal ini karena program tersebut tidak memiliki cukup tegangan untuk mengubah dan menyimpan kembali.

Bagaimana EEPROM Bekerja di Komputer

Apa itu EEPROM

Berbeda dengan RAM yang akan kehilangan data pengguna ketika mematikan perangkat komputer, maka berbeda dengan EEPROM yang tetap akan mempertahankan data. Karena EEPROM sendiri tidak membutuhkan energi listrik untuk dapat bekerja. Maka dari itu, menggunakan EEPROM akan terasa lebih awam oleh mereka yang tidak mengerti mengenai komputasi.

EEPROM sendiri lebih sering digunakan dalam sistem BIOS, karena memiliki kelebihan untuk dapat menyimpan data sistem. Sistem BIOS memang sering digunakan untuk menyimpan data sistem, maka dari itu dari serangkaian program BIOS, proses CMOS hingga Boot-up semuanya bisa saja disimpan instruksi baru ke EEPROM.

Kasus yang paling mudah dalam menggunakan EEPROM ialah dengan menggunakan Flash Disk, berbagai macam pengaturan BIOS kini bisa dengan mudah kita atur dan akses hanya dengan menggunakan salinan di Flash Disk.

Keunggulan Menggunakan EEPROM

EEPROM memberikan keunggulan yang menarik dan tidak akan Anda dapatkan ketika menggunakan RAM. Di mana EEPROM ini bisa dimodifikasi dan mendapatkan pembaruan terbaru melalui sistem BIOS.

Jadi, ketika ada EEPROM terbaru maka kita dapat mengunduhnya dan memuat programnya. Nantinya, setelah tersimpan pada sebuah Flash Drive maka bisa langsung diakses pada sistem BIOS dan mengubah ROM yang ada secara gratis.

Berbeda dengan BIOS di masa lalu yang jika telah cukup lama tidak mendapatkan pembaruan, maka akan memiliki kinerja buruk dan harus diganti. Untuk menggantinya juga tidak gratis, Anda harus menggantinya bersamaan dengan Motherboard terbaru dan itu tentu membutuhkan banyak biaya.

EEPROM di Arduino
Memodifikasi EEPROM di Arduino, Linux

Dengan menggunakan sistem baru dari EEPROM ini, Anda hanya perlu memperbaharuinya melalui Flash Drive dan sistem ROM dapat bekerja dengan baik. Meskipun EEPROM lebih lambat performanya dibandingkan dengan RAM, namun memiliki kemampuan penyimpanan sistem BIOS yang sangat baik.

Keunggulan lainnya dari EEPROM dibandingkan dengan EPROM ialah dalam memodifikasinya, untuk dapat memodifikasi EEPROM maka Anda tidak perlu mengeluarkan komponennya dari komputer. Karena ini berbeda dengan EPROM, EEPROM bekerja dengan cara menulis dan menghapus kemudian menyimpan. Jadi Anda hanya perlu memprogram kembali dan menyimpannya.

Namun memang untuk dapat menghapus dan memprogram kembali EEPROM tidak boleh setengah-setengah, Anda harus menghapusnya secara keseluruhan dan tidak selektif. Ini juga menjadi salah ssatu faktor kelemahan dari EEPROM, karena dalam memodifikasinya terdapat batasan dalam angka tertentu.

Leave a Comment

CONTENTS