Did You Know?

Advanced visual search system powered by Ajax

Docly

GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)

Estimated reading: 5 minutes 723 views

Apa itu GAAP?

GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) adalah sebuah kombinasi dari standar otoritarif yang telah ditetapkan oleh dewan kebijakan dan cara umum yang telah diterima atau disepakati untuk mencatat dan melaporkan informasi-informasi akuntan.

Dengan menggunakan GAAP maka kita akan dipermudah dengan informasi yang lengkap dan kejelasan dari komunikasi keuangan yang telah tercatat. GAAP juga termasuk ke dalam jenis standar akuntansi dan telah digunakan oleh banyak perusahaan dalam menerapkan organisasi yang terstruktur, ada pun beberapa standar akuntansi yang telah digunakan ialah:

  1. Memberikan informasi perndukung.
  2. Meringkas catatan akuntansi ke dalam laporan keuangan yang bersangkutan.
  3. Memberikan laporan dan mengatur informasi keuangan ke dalam catatan akuntansi.

GAAP berasal dari sebuah surat pernyataan dan berbagai macam entitas akunstansi yang tentunya disetujui dan didukung penuh oleh pemerintah, saat ini selain GAAP juga da FASB (Financial Accounting Standards Board) sebagai salah satu yang terbaru.

Salah satu alasan utama mengapa harus menggunakan GAAP ialah untuk mendapatkan dukungan dari pembacaan laporan keuangan dari perusahaan dan memiliki dasar yang masuk akal dalam rangka melakukan perbandingan. Hal ini terasa lebih mudah karena ada banyak sekali perusahaan yang menggunakan GAAP untuk membuat laporan keuangan.

Dalam penerapannya, GAAP sendiri merangkaum berbagai macam topik seperti:

  1. Fair Value.
  2. Pinjaman
  3. Foreign Currency.
  4. Transaksi Nonmeter.
  5. Subsequent Events.
  6. Akuntansi Khusus Industri.
  7. Asset, Revenue, Equility, Liabilities, Expenses dam Bussiness Combinations.
  8. Financial Statement Presentation.

Beda antara GAAP dan IFRS

gaap-vs-ifrs

Baik GAAP dan IRFS memiliki kesamaan dalam standar akuntansi keuangan yang mana telah banyak dijadikan rujukan dari perusahan-perusahaan besar, namun jika kita telisik dalam pandangan international maka keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Aturan & Prinsip

GAAP ialah sekumpulan peraturan yang memiliki sifat mutlak dan menerapkan berbagai hal tertulis yang cukup kompleks. Sedangkan IFRS sifatnya jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan GAAP, IFRS merupakan serangkaian prinsip dari akuntansi yang jauh lebih terbuka terhadap implementasi dan interprestasinya.

2. Pendapatan

Baik IFRS maupun GAAP memiliki tingkat pendapatan yang berbeda. GAAP memiliki pendapatan yang diakui ketika pendapatan direalisasikan atau didapatkan. Jadi, pendapatan tidak akan diakui hingga terjadi pertukaran antara barang dan jasa yang telah disepakati Bersama. Setelahnya baru akan diakui dan dicatat transaksinya.

IFRS mengakui pendapatan saat terjadi penyerahan nilai. Berdasarkan prinsip yang mereka gunakan maka ada dua pengakuan yang didapatkan melalui IFRS yaitu Pertama, pendapatan yang diakui sebagai biaya yang bisa dipulihkan. Kedua, pendapatan yang diakui berdasarkan dengan presentase seluruh kotak yang diselesaikan atau telah diestimasi total biayanya.

3. Utang

Klasifikasi utang antara GAAP dan IFRS menjadi salah satu pembeda yang cukup signifikan, GAAP memberikan klasifikasi utang atau kewajiban dalam dua kategori berbeda, yaitu memiliki kewajiban dalam jangka yang cenderung pendek dan Panjang. Golongan ini ditentukan atas jangka waktu jatuh tempo. Sementara itu di sisi lain IRFS menggolongkan kewajiban yang tidak dibeda-bedakan menjadi beberapa golongan.

4. LIFO & FIFO

GAAP dan IRFS memiliki metode catat yang berbeda, Misalnya pada US-GAAP yang menyatakan bahwa terdapat tiga jenis metode pencatatan persediaan seperti LIFO, FIFO dan Average Method. Sedangkan menurut FIFO, standar dari LIFO dianggap tidak sah karena tidak mencerminkan standar akuntansi IFRS

IFRS hanya memberikan pengakuan dan men-sahkan dua jenis pencatatan yaitu FIFO dan Average Method. Maka dari itu, ini menjadi hal yang cukup membedakan antara GAAP dan IFRS.

5. Intangible Assets

Di atas kita lebih banyak membahas mengenai jenis pencatatan, nah yang satu ini kita akan membahas perbedaan melalui perlakuan akuntansi pada asset yang tidak memiliki wujud pasti, sebut saja ada Goodwill yang mana pada standar IFRS dan GAAP memiliki perbedaan yang cukup tertulis.

Pada standar akuntansi GAAP, asset yang tidak memiliki wujud telah diakui sesuai pasar dan harga pasar, tanpa memperhatikan penyesuaian di masa yang akan datang. Sedangkan dalam standar IFRS mereka mengakui adanya asset ini jikalau asset itu telah diperkirakan dan memberikan umpan balik atau dampak ekonomi yang baik di masa depan.

Cukup beda bukan? Dari sini kita bisa membedakan antara perlakuan Intangible Assets dari kedua jenis pencatatan akuntansi yang berbeda ini. Berikut beberapa perbedaan antara GAAP dan IFRS lainnya:

perbedaan-antara-gaap-dan-ifrs

Baik IFRS dan GAAP sama-sama telah digunakan dalam dunia pencatatan akuntansi dan memberikan manfaat yang sangat baik dalam mencatat keuangan perusahaan. Keduanya juga telah diakui dalam dunia internasional, meskipun memiliki pembeda dari metode pencatatannya.

10 Prinsip GAAP

10-prinsip-gaap

GAAP memiliki misi utama yang setidaknya harus dikerjakan oleh setiap perusahaan yang menggunakan GAAP, nah berikut 10 prinsip utama dari GAAP yang menjadi standar dari menjalankan GAAP dengan baik dan benar.

1. Prinsip Konsistensi

Seorang yang menerapkan standar GAAP harus memiliki sikap yang professional dalam menjalankanya dengan baik dan jujur, hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam mencatat laporan keuangan. Seorang akuntan harus memberikan penjelasan yang mudah dibalik standar yang diperbaharui.

2. Prinsip Keteraturan

GAAP memiliki sebuah standar yang telah ditetapkan, maka dari itu seorang akuntan dan orang yang bekerja di dalamnya harus menaati setiap aturan yang telah ditetapkan.

3. Prinsip Ketulusan

Seroang akuntan harus menaati dan memberikan keterangan yang akurat dan jujur dalam memberikan gambaran dari informasi keuangan perusahaan.

4. Prinsip Kehati-Hatian

Seorang akuntan wajib merepresentasikan data keuangan yang benar dan sesuai dengan fakta yang ada, tidak boleh mengkaburkan oleh spekulasi yang tidak terbukti.

5. Prinsip Non-Kompensasi

Seorang akuntan harus memberikan sebuah keterangan yang jujur, bersih, dan benar. Informasi yang positif dan negative harus diberikan agar adanya transparansi dari laporan keuangan perusahaan. Kejujuran akuntan sangat dibutuhkan dan dilakukan untuk mencapai tujuan Bersama.

6. Prinsip Metode Permanen

GAAP memiliki sebuah prosedur keuangan yang telah ditetapkan, seorang akuntan harus menerapkan prinsip dan prosedur yang telah disepakati bersama dan harus dikerjakan secara konsisten.

7. Prinsip Kesinambungan

Ketika perusahaan sedang berusuan dengan nilai asset, bisnis dalam GAAP harus terus berlanjut, tidak ada tunda dalam pengoperasiannya.

8. Prinsip Niat Baik

Seorang akuntan setidaknya harus memiliki usaha yang bulat untuk memberikan informasi mengenai informasi keuangan yang jujur.

9. Prinsip Iman Yang Baik

Dalam industry GAAP, mereka menggunakan prinsip “Uberrimae Fidei” yang berarti Prinsip Iman Yang Sangat Baik. Prinsip ini sangat dibutuhkan dalam industry asuransi.

10. Prinsip Periodisitas

Sebuah entri harus terus didistribusikan selama masa periode yang sesuai. Sebagai contoh, sebuah pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan harus dibagi dengan periode yang terikat atau relevan.

Leave a Comment

CONTENTS