Did You Know?

Docly turns out that context is a key part of learning.

Docly

TLDR (Too Long Didn’t Read)

Estimated reading: 6 minutes 982 views

Apa Itu TLDR?

TLDR (Too Long Didn’t Read) adalah istilah yang sering ditemui di artikel online. Istilah ini menggambarkan sebuah tulisan yang terlalu panjang, sehingga tidak bisa dibaca. Biasanya istilah ini mengacu pada perilaku manusia di mana seseorang mengabaikan atau menghindari membaca konten panjang dalam sebuah situs web atau blog.

TLDR ini menunjukkan kurangnya minat terhadap jenis konten tekstual tertentu. Internet sendiri menawarkan banyak pilihan dan stimulasi, dan dapat membuat rentang perhatian pembaca menjadi sangat pendek. Inilah yang membuat TLDR menjadi tantang bagi para penerbit online karena harus memperhatikan panjangnya kalimat.

TLDR juga merupakan aturan visibilitas ketika ditemukan bahwa individu yang biasanya melewati syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh perangkat lunak, perangkat keras, atau produk/layanan sebelum digunakan. TLDR membuat seseorang harus membuat ringkasan dokumen atau aplikasi konten seakurat mungkin namun tidak terlalu panjang.

TLDR Ditemukan Dimana?

Apa Itu TLDR (Too Long Didn't Read)

Biasanya istilah TLDR ini ditemukan pada platform-platform berita online di internet. Misalnya saja seseorang menulis berita tentang sepak bola, lalu ada pembaca yang menuliskan istilah “TLDR”. Ini artinya berita sepak bola tersebut terlalu panjang. Pembaca merasa dia hanya membutuhkan teks pendek untuk membaca sebuah berita.

Ada pula seseorang yang menuliskan komentar dalam berita tersebut dengan kata “TLDR” lalu dia menuliskan ringkasan dalam satu kalimat misalnya dengan kalimat “TLDR : Juventus akan memenangkan pertandingan berikutnya.”. Ini artinya, TLDR dituliskan untuk memberitahukan pembaca lain bahwa teks terlalu panjang disertai dengan uulasan atau kalimat singkat dari ringkasan teks tersebut.

Ulasan lainnya bisa Anda temukan dalam teks rekomendasi tentang suatu barang. Dalam artikel tentang rekomendasi laptop misalnya, jika seseorang sudah membaca teks tersebut lalu dia merasa teks itu terlalu panjang, maka dia akan menuliskan kalimat “TLDR : laptop ini kurang bagus”. Ini artinya, rekomendasi teks tersebut menjelaskan bahwa laptopnya kurang bagus.

Namun, jika Anda ingin mendapatkan ringkasan yang lebih panjang, Anda bisa membaca teksnya hingga selesai. Dalam kasus ini, TLDR digunakan untuk menulis atau meminta versi teks yang dipendekkan.

Bagaimana Cara Menulis TLDR?

cara menulis TLDR

Ternyata, ada beberapa cara untuk menulis singkatan dari TLDR, bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut ini:

1. Menggunakan Huruf Kapital

Biasanya singkatan selalu menggunakan huruf kapital. Hal ini karena setiap huruf kapital memiliki kepanjangan masing-masing. Biasanya hukum kapitalisasi ini hal yang umum. Anda boleh menuliskannya menggunakan huruf besar semuanya, TLDR ataupun menuliskan dengan huruf kecil semuanya, yakni tldr. Keduanya memiliki makna yang sama.

2. Menggunakan Tanda Baca yang Betul

Kedua, cara penulisan TLDR yang benar adalah menggunakan tanda baca yang betul. Anda bisa menuliskannya dengan menggunakan “titik koma (;)” atau tanpa tanda baca. Contohnya yakni TL;DR dan TLDR. Keduanya merupakan bentuk yang sama tanpa merubah makna yang terkandung di dalamnya.

3. Jangan Gunakan Titik

Untuk menulis jargon atau kata singakatan, Anda tidak perlu menuliskannya menggunakan titik karena bukan kalimat. Sehingga, Anda tidak harus menggunakan tanda titik di akhir hurufnya atau bahkan di setiap hurufnya.

Tips Menghindari TLDR

Tips Menghindari TLDR (Too Long Didn't Read)

Untuk Anda yang merupakan seorang penulis artikel atau berita online, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk menghindari TLDR :

1. Buat Konten  yang Jelas dan Mudah

Hal pertama paling mendasar yang bisa Anda lakukan untuk membuat konten adalah buatlah konten yang jelas dan mudah. Jelas dalam artian, Anda menuliskan sesuatu yang tidak ambigu; memiliki dua makna, dan buatlah topik artikel yang mudah dalam artian yang Anda kuasai. Hal ini dimaksudkan agar Anda menuliskan langsung kalimat intinya dan tidak bertele-tele.

2. Tunjukan Jalan Bagi Pembaca

Selanjutnya, hal yang harus Anda perhatikan adalah berilah navigasi yang jelas pada konten Anda. Maksudnya Anda harus menuliskan sesuatu yang akan Anda bahas sejak awal parafrag. Hal ini akan membantu pembaca untuk memahami apa yang Anda bahas.

3. Persingkat konten Anda

Jika Anda memiliki banyak sumber dalam inspirasi menulis konten Anda, pastikan Anda hanya fokus pada kata inti yang ingin Anda tulis. Jangan tulis seluruhnya, namun ambilah inti kalimatnya saja. Dengan begini, pembaca bisa mengetahui apa maksud yang Anda inginkan hanya dalam satu paragraf saja atau beberapa kalimat saja.

4. Gunakan Lebih Banyak Ruang Putih

Ruang putih yang dimaksud bukanlah makna yang sebenarnya. Anda diminta untuk menuliskan hanya 5 hingga 6 bari per paragraf saja. Cobalah untuk membuat space yang cukup untuk jeda para pembaca. Hal ini bisa dikatakan sebagai ruang bernafas bagi para pembaca.

Jika bisa, tambahkanlah sub judul untuk mempermudah para pembaca membaca informasi yang Anda tulis. Anda juga bisa menambahkan variasi lainnya seperti tanda hubung, tanda lekukan, elipsis, dan lainnya sebagai jeda bagi para pembaca.

5. Tulis Ringkasan TLDR

Terakhir, tips yang bisa Anda coba adalah dengan variasi dari format piramida terbalik. Ini maksudnya, Anda bisa menulis ringkasan berita atau BLUF (Bottom Line Up Front) terlebih dahulu untuk para pembaca. Jadi, mereka sudah bisa mendapatkan ringkasan isi berita sebelum membaca panjang lebar.

Sebagai penulis, Anda memiliki kebebasan untuk menulis TLDR di awal kalimat sebelum Anda menulis artikel, email, atau halaman web sebagai pengantar. Hal ini tentunya akan sangat menghemat waktu pembaca.

Sebaliknya, sebagai pembaca yang baik, Anda juga bisa membuat tulisan atau komentar yang baik untuk pembaca lainnya. Misalnya, jika Anda menemuka artikel yang begitu panjang, Anda bisa menulis TLDR beserta ringkasan dari isi teks artikel tersebut. Hal ini tentunya akan sangat membantu pembaca lainnya.

Sejarah Singkat TLDR

Tenryata istilah TLDR (Too Long Didn’t Read) merupakan istilah tertua yang sudah digunakan sejak tahun 2022. Bahkan, slang yang satu ini sudah ada di dalam kamus Meriam-Webster.

Ada pula yang mengatakan bahwa istilah TLDR ini sudah ada sejak tahun 2004, namun tidak ada yang dapat mengklaim atau menemukan bukti kongkret tentang hal ini. Pada tahun 2003 silam di bulan Januari, istilah TLDR ini mulai dimasukkan ke Urban Dictionary dan mulai digunakan di forum internet hingga akhirnya bisa menyebar seperti saat ini.

Mengapa Konten Disebut TLDR?

Ternyata ada beberapa alasan mengapa sebuah konten di media sosial atau internet disebut TLDR (Too Long Didn’t Read), diantaranya :

1. Pembaca Kewalahan dengan Panjangnya

Setiap pembaca biasanya memiliki beberapa perbedaan. Ada beberapa yang memang suka membaca dan ada pula yang tidak suka. Untuk beberapa orang, konten dengan 1000 kata misalnya, terlalu panjang untuk dibaca. Namun, menurut beberapa orang terlalu pendek untuk sebuah artikel. Biasanya, jika kontek tersebut mendapat komentar TLDR, ada kemungkinan bahwa pembaca merasa kewalahan dengan panjangnya.

2. Terintimidasi dengan Kerumitannya

Ternyata, bukan hanya panjang saja, namun, kerumitan sebuah teks juga bisa menjadi alasan mengapa suatu teks disebut dengan TLDR. Hal ini karena pembaca terintimidasi dengan rumitnya suatu teks. Bisa jadi karena tidak ada sub judul sehingga tidak ada ruang kosong sama sekali.

3. Konten Tidak Sepadan dengan Waktunya

Terakhir, alasan mengapa sebuah konten disebut dengan TLDR karena pembaca merasa isi konten tidak sepadan dengan waktu yang dia miliki untuk membaca. Misalnya, jika sebuah konten memiliki panjang sebanyak 3 lembar, namun, pembaca hanya memiliki waktu selama 5 menit. Hal ini tentu tidak sepadan.

Nah, itulah penjelasan mengenai TLDR (Too Long Didn’t Read). Mulai dari pengertiannya, sejarah singkat, bagaimana cara penulisannya, bagaimana sebuah konten disebut TLDR, dan tips menghindari TLDR. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

CONTENTS